menu melayang

Wednesday, April 4, 2012

Tipuan Kabut

TIPUAN KABUT
Puisi Fatia Kusuma Dewi


Melalang ragu.
Tuhan terus mengasah pisau
Bertangan malam, mengiris kalbu
Mengetahui, apa yang kamu ketahui
Merasakan, apa yang kamu rasakan
Tapi bisu.
Seakan takut akan kemungkinan
Di masa depan
Kepala dan hati pun berperang
Kemenangan mutlak, selamat kepada kepala
Mencari cara untuk memisahkan kita
Untuk setiap tindakannya, hati meronta
Tau rasanya?
Menyakiti diri sendiri, menyakiti mu
Modus untuk menyelamatkan masa depan
Yang tak pasti akan terjadi seperti yang diperkirakan

Aku pun tak tahu lagi apa arti tulisan ini
Se untai kalimat, pengobat
Karena jujur,
Ini amat menyiksa.
Aku butuh kamu, untuk menyelamatkan.
Tapi kita, gak bisa bersama.

Blog Post

Related Post

Back to Top

Cari Artikel

Arsip Blog