menu melayang

Saturday, April 21, 2012

Ulama Larang Wanita Meraba Pisang

Hahaha.
Wanita dilarang meraba pisang, timun agar pikiran tidak ngeres karena buah tersebut mirip sperti P.

bentuk pisang

Ulama Larang Wanita Meraba Pisang


Ulama Larang Wanita Raba Pisang karena Mirip P

Seorang ulama muslim di Eropa mengatakan wanita seharusnya tidak mendekati ataupun memegang pisang atau ketimun. Alasannya, agar kaum hawa tidak punya pikiran kotor.

Kutipan diambil dari el-Sawsana, sheikh yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan jika wanita ingin memakan pisang atau ketimun harus ada pihak ketiga yang memotong-motong dan menyajikan buah tersebut dalam bentuk sudah terpotong-potong. Pihak ketiga yang menyajikan dan memotong buah itu dianjurkan seorang pria.

Menurut ulama tersebut, buah-buahan dan sayuran tersebut menyerupai "p" pria dan bisa merangsang wanita untuk memikirkan soal sks.

Kabar tersebut dilaporkan situs berita di Mesir, Bikya Masr.
Sang ulama juga memasukkan wortel dalam daftar makanan yang dianjurkan tidak didekati kaum hawa.
Dalam situs Bikya Masr, ulama tersebut ditanya bagaimana mencegah wanita mendekati pisang dan ketimun saat mereka berbelanja di pasar dan apakah memegang buah-buahan dan sayur-sayuran seperti itu di pasar dilarang untuk kaum perempuan. Ulama itu menjawab, hal tersebut adalah masalah antara sang wanita dan Allah SWT.

pisang

Ketika ditanya bagaimana jika wanita tersebut menyukai jenis makanan tersebut, sang sheikh menganjurkan pewawancara untuk mengambil makanan itu dan memotong-motongnya untuk kaum hawa di tempat tersembunyi.
Pendapat ulama itu langsung menuai protes dari sejumlah warga muslim lain. Salah seorang pembaca mengatakan ulama tersebut mencoreng Islam. Bahkan ada pembaca yang menilai ulama tersebut seharusnya menanggalkan posisinya.
Pembaca lain menyebut sheikh itu hanya mencari pamor. Hingga saat ini belum ada respons dari ulama lain terkait dengan komentar tersebut.

Inilah sekilas info mengapa Ulama Larang Wanita Meraba Pisang yang saya dapatkan informasinya dari TEMPO.CO, Terima kasih.



Salam bloggernes

Blog Post

Related Post

Back to Top

Cari Artikel

Arsip Blog